KPI UPDATES

PMB, Profil, Berita, Gus Rozin, Video, Akademik, KKK

HOT INFO

Gus Rozin, Hot Info, Talk Show

Ramdom News

Artikel, Video, Podcast, Kegiatan

VIDEO

Video

Siapkan Broadcaster Profesional, KPI IPMAFA Gandeng PAS FM Perkuat Mahasiswa KKK

 

Pati, (Kamis, 14 November 2025) — Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) menjalin kerja sama dengan Radio PAS FM Pati. Kerja sama ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa di bidang penyiaran dan komunikasi massa dan jurnalistik.

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Dekan Fakultas dakwah dan Pengembangan Masyarakat dan PAS FM, penandatanganana Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Progarm Studi KPI IPMAFA dengan PAS FM dilaksanakan di Studio PAS FM Pati. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Isyrokh Fuadi, LL.M selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Pengembangan Masyarakat, Siti Asiyah, M.Sos dan Fajar Adhi Kurniawan, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Prodi KPI, serta pimpinan Radio PAS FM Agus Pambudi selaku News Direktur, Rasyida Iriana Solihah, S.Sos selaku Program Direktur serta Fitria Fatkun Ni’mah, S.Pi selaku Station Manajer.


Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Dakwah dan Pengembangan Masyarakat, Isyrokh Fuaidi, LL.M menyampaikan selain bersilaturrahmi juga mengucapkan terimakasih kepada PAS FM sudah menerima dan membimbing mahasiswa dalam kegiatan Kuliah Kerja Komunikasi (KKK). “Jika dalam proses magang KKK mahasiswa terdapat tidak kesesuaian maka boleh ditolak agar hal ini dapat dijadikan pembelajaran sekaligus pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam dunia kerja khususnya dalam dunia industri penyiaran” tegasnya.  

Sedangkan Siti Asiyah, M.Sos menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di luar ruang kelas. “Melalui kerja sama ini, mahasiswa KPI dapat terjun langsung ke dunia penyiaran profesional, memahami dinamika industri radio, mengasah keterampilan komunikasi dan produksi siaran serta memahami jurnalistik radio,” ujarnya.

Sementara itu, Fitria Fatkun Ni’mah, S.Pi menyambut kolaborasi ini dan berharap dapat menjadi wadah bagi mahasiswa KPI untuk berkreasi dan belajar secara praktis. “Kami mendampingi mahasiswa dimulai praktek juranlistik dengan meilput berbagai berita, dengan harapan lebih luas pengalaman dan tantangan sehingga faham betul di dunia kerja khususnya dalam industry penyiaran.,” tuturnya.

Kegiatan kerja sama ini mencakup program KKK, pelatihan penyiaran, serta produksi konten radio berbasis dakwah dan edukasi public, sebagai mitra dalam media patner. Melalui sinergi ini, mahasiswa KPI diharapkan mampu menjadi broadcaster profesional yang tidak hanya mahir berbicara, tetapi juga memiliki etika, kepekaan sosial, memiliki skill jurnalistik radio serta mampu menerapkan nilai-nilai Islami dalam setiap siarannya. Kerja sama antara KPI dan PAS FM menjadi bukti nyata komitmen Prodi dalam menyiapkan lulusan yang siap bersaing di industri media, sekaligus mendukung penguatan kualitas pendidikan berbasis praktik nyata di dunia kerja.





 

Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Kunjungi Mahasiswa KKK di Setda Kabupaten Rembang

Rembang, (Kamis, 13 November 2025) — Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Institut Pesantren Mathali’ul Falah melaksanakan kunjungan ke lokasi Kuliah Kerja Komunikasi (KKK) mahasiswa di Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Rembang. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan KKK sekaligus memberikan motivasi kepada mahasiswa yang sedang menempuh Kuliah Kerja Komunikasi di instansi pemerintahan tersebut.

Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Isyokh Fuaidi, LL.M selaku selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Pengembangan Masyarakat, didampingi oleh Siti Asiyah, M.Sos dan Fajar Adhi Kurniawan, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Rombongan disambut hangat oleh perwakilan pihak Setda Rembang beserta mahasiswa dari Prodi KPI yang telah melaksanakan kegiatan KKK selama beberapa minggu terakhir.

Dalam sambutannya, Isyrokh Fuaidi, LL.M menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Rembang yang telah memberikan kesempatan bagi mahasiswa KPI untuk belajar dan berkontribusi secara langsung di lingkungan kerja pemerintahan. “Maksud kedatangan kami pertama silaturahmi dan mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kota Rembang, Melalui kegiatan KKK ini, mahasiswa KPI dapat mengasah kemampuan komunikasi, publikasi, serta manajemen informasi publik yang menjadi kompetensi utama dalam bidang kehumasan pemerintahan,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu mahasiswa magang, Rahma Aulia Wirda, menyatakan bahwa pengalaman magang di Setda Rembang memberikan banyak pelajaran berharga. “Kami di sini belajar langsung bagaimana proses komunikasi publik dijalankan oleh pemerintah daerah. Selain itu, kami juga dilibatkan dalam kegiatan dokumentasi, publikasi berita, dan peliputan kegiatan resmi, kami bertemu dengan berbagai hal dan orang baru sehingga mendapatkan pengalaman dan ilmu baru yang luar biasa” ungkapnya.

Kegiatan kunjungan ini diakhiri dengan sesi diskusi dan foto bersama di halaman Kantor Setda Kabupaten Rembang. Melalui kegiatan ini, Prodi KPI berharap agar kerja sama antara kampus dan Pemerintah Kabupaten Rembang dapat terus berlanjut sebagai bagian dari implementasi dan Langkah konkret dalam program belajar mahasiswa.

Mahasiswa KPI IPMAFA Terapkan Teori Tata Artistik Lewat Kegiatan Praktik Lapangan

        PATI — Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) semester 5 Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) melaksanakan kegiatan praktik mata kuliah Tata Artistik pada Rabu (05/11/2025) di Sanggar Seni Mudho Laras, Jl. Ngablak-Bancak, Damaran, Ngablak, Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Kegiatan ini diikuti oleh 14 mahasiswa dan dipandu langsung oleh Fantasi Fana sari asmara, selaku dosen pengampu mata kuliah.

        Pada praktik kali ini, mahasiswa menata set studio untuk program talk show bertema Inspirasi Seni dan Kreativitas Mahasiswa. Tema tersebut dipilih karena menonjolkan dekorasi dengan dominasi unsur alami seperti dedaunan hijau, bunga, dan bebatuan buatan, yang memberikan kesan segar, alami, dan hangat. Suasana tersebut dinilai sangat cocok untuk acara bincang-bincang ringan yang menghadirkan narasumber dari kalangan seniman muda, dosen seni, maupun mahasiswa kreatif yang membahas pengalaman ataupun perjalanan dalam berkarya.

        Proses pembuatan set artistik diawali dengan membentuk batu-batu dari kardus bekas yang dilapisi kertas semen dan dicat hitam agar tampak alami. Mahasiswa juga mengecat triplek dekorasi berwarna putih sebagai latar utama, lalu menyatukan replika bebatuan dengan triplek untuk membentuk komposisi yang seimbang. Tahap akhir dilakukan dengan menempelkan ornamen bunga dan dedaunan, sehingga set tampak segar, alami, dan selaras dengan tema Inspirasi Seni dan Kreativitas Mahasiswa.

        Tujuan utama kegiatan praktik ini adalah agar mahasiswa mampu menerapkan teori tata artistik dalam konteks produksi siaran nyata. Selain itu, mahasiswa diharapkan memahami keterkaitan antara desain visual, fungsi ruang, dan kebutuhan teknis di studio. Melalui praktik ini, mereka dilatih untuk berpikir kreatif, komunikatif, dan estetis dalam menciptakan tata ruang yang mendukung konsep acara.

       Dalam keterangannya, Fana menjelaskan bahwa kegiatan praktik ini juga menjadi sarana bagi mahasiswa untuk memahami bahwa tata artistik memiliki peran penting dalam menyampaikan pesan visual. “Set artistik bukan sekadar dekorasi, tetapi bagian dari strategi komunikasi yang mendukung tema dan suasana program,” ujarnya. 

        Ia menambahkan, mahasiswa sering menghadapi tantangan seperti keterbatasan bahan, waktu, dan ruang, serta menjaga keseimbangan antara keindahan visual dan fungsi teknis. Namun, dari situ mahasiswa belajar beradaptasi, bekerja sama, dan menemukan solusi kreatif. “Harapan saya, setelah mengikuti praktik ini mahasiswa memiliki kepekaan artistik yang lebih baik, mampu berpikir kreatif sekaligus fungsional, dan siap menerapkan keterampilan tata artistik secara profesional di berbagai media produksi,” pungkas Fana.  

IPMAFA Gelar Wisuda XIV Program Sarjana: Lahirkan Intelektual Muda Berjiwa Pesantren

Pati, (Sabtu, 01 November 2025)_Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) menggelar Wisuda XIV Program Sarjana tahun 2025 dengan penuh khidmat. Acara ini menjadi momentum penting bagi ratusan mahasiswa yang telah menyelesaikan perjalanan akademiknya di kampus berbasis pesantren. Kegiatan wisuda digelar di Aula I Lantai 2 Kampus IPMAFA, Jalan Raya Pati–Tayu Km. 20, Purworejo, Margoyoso, Pati dengan dihadiri oleh Rektor, jajaran wakil Rektor, Senat, dosen, seganap tamu undangan, wisudawan bersama keluarga serta seluruh sivitas akademika IPMAFA.

Wakil Rektor I Bidang Akademik, Dr. A. Dimyati, M.Ag menyampaiakan dalam laporannya sebanyak 244 wisudawan dan wisudawati yang terdiri dari tiga Fakultas dan tujuh Program Studi diantaranya Fakultas Dakwah dan Pengembangan Masyarakat terdapat Program Studi Komunikasi dan penyiaran Islam (KPI) dan Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), Fakultas Tarbiyah terdapat program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) dan Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam terdapat Program Studi Perbankan Syariah (PS) dan Program Studi Zakat dan Wakaf (ZAWA) resmi diwisuda sebagai lulusan IPMAFA.

Wisuda XIV Program Sarjana IPMAFA mengusung tema “Menempa Peradaban : Integrasi Nilai Islam dan Budaya Nusantara dalam Ilmu Metalurgi Modern.” Tema ini mencerminkan komitmen IPMAFA dalam melahirkan lulusan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, melainkan memiliki integritas moral, berakhlak, dan sosial.

Salah satu rangkaian acara Wisuda XIV, para wisudawan satu per satu dipanggil ke atas panggung untuk pemindahan kuncir oleh Rektor IPMAFA dan menerima ijazah dari Dekan masing-masing Fakultas, sorak haru keluarga dan doa restu para orang tua menambah suasana sakral dan penuh makna. Dilanjut pengumuman wisudawan terbaik oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Wakhrodi, MSI. Adapaun wisudawan terbaik IPMAFA tahun 2025 diantaranya : Program Studi Pendidikan Bahasa Arab diraih oleh Ahmad Bastomi, S.Pd dengan IPK 3,82, Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah diraih oleh Nashwa Aisya Zahira, S.Pd dengan IPK 3,87, Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini diraih oleh Muyasaroh, S.Pd dengan IPK 3,82, Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam diraih oleh Syeha Asmatun Ni’mah, S.Sos dengan IPK 3,76, Progam Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam diraih oleh Shofiyullah, S.Sos dengan IPK 3,62, Program Studi Perbankan Syari’ah diraih oleh Ima Kurnia Rizki, S.E dengan IPK 3,72, Program Studi Zakat dan Wakaf diraih oleh Muhammad Saib Abdillah, S.E dengan IPK 3,59.

Ketua PCNU Kabupaten Pati, KH. Yusuf Hasyim, mengajak para lulusan Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) untuk menjaga agama, membela negara, dan menyejahterakan umat. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan 3 pesan kepada para wisudawan, yaaitu Himayatud Din, Himayatud Daulah, dan Himayatul Ummah. Himayatud Din berarti menjaga Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Himayatud Daulah mengajak kita ikut berkontribusi di berbagai bidang. Salah satu bentuknya adalah penetapan perda dan perbuk pesantren di Kabupaten Pati yang menjadi hadiah bagi para santri. Sedangkan Himayatul Ummah adalah bagaimana kita bisa mensejahterakan umat, mengawal umat, dan berkontribusi nyata terhadap masyarakat.

Sementara itu, Pembina Yayasan Nurus Salam Kajen, KH. Ahmad Zaki Fuad Abdillah, menegaskan bahwa IPMAFA dibangun dengan cita-cita besar untuk melahirkan masyarakat akademis yang berkarakter pesantren dan unggul dalam ilmu serta akhlak.“Mencetak almamater yang berilmu tinggi, beramal, dan ikhlas, melaksanakan wara’, zuhud, dan qonaah,” tuturnya. KH. Ahmad Zaki juga mengajak para wisudawan untuk meneladani sifat Nabi dalam menjalani kehidupan.“Dengan meneladani sifat Nabi, pada akhirnya kita akan mampu membangun peradaban Islam yang modern di Indonesia,” tambahnya.

Suasana wisuda semakin istimewa dengan kehadiran Prof. Dr. Helmy Purwanto, ST., MT., IPM, pakar metalurgi nasional, yang membawakan orasi ilmiah bertema “Menempa Peradaban: Integrasi Nilai Islam dan Budaya Nusantara dalam Ilmu Metalurgi Modern.” Melalui paparannya, Prof. Helmy mengaitkan ayat-ayat Al-Qur’an dengan konsep sains modern, terutama dalam bidang logam dan teknologi material.“Ilmu pengetahuan tidak boleh lepas dari nilai-nilai agama. Dalam Al-Qur’an kita temukan inspirasi sains dan teknologi — seperti kisah Nabi Dawud yang mengolah besi, atau Zulkarnain yang membangun tembok raksasa. Semua itu menunjukkan integrasi antara iman dan ilmu,” jelasnya. Ia menegaskan bahwa teknologi yang berlandaskan moral dan spiritual akan melahirkan kemaslahatan, bukan kehancuran.“Kita menempa logam agar kuat, bukan untuk menyerang, tapi untuk melindungi. Begitu pula manusia yang berilmu — harus kokoh karena iman,” tambahnya.

Wisuda XIV  Program Sarjana IPMAFA tahun 2025 bukan menjadi akhir dari perjuangan akademik,  melainkan awal dari pengabdian baru. Para lulusan diharapkan mampu menjadi generasi pembelajar, pejuang, dan pelayan masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai pesantren, intelektualitas, dan kemanusiaan.

 

IPMAFA Mantapkan Spirit Keilmuan Pesantren Melalui Ijazah dan Musalsal


Pati, Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) menyelenggarakan prosesi Ijazah dan Musalsal di Masjid Sulthon IPMAFA pada Jumat, 31 Oktober 2025. Kegiatan ini merupakan tradisi akademik yang dilaksanakan sebagai bagian dari rangkaian acara menjelang prosesi wisuda, dengan tujuan meneguhkan identitas keilmuan berbasis pesantren.
        Salah satu dosen yang turut terlibat dalam kegiatan tersebut, Muh. Luthfi Hakim, menjelaskan bahwa Musalsal memiliki makna mendalam sebagai bentuk kesinambungan rantai keilmuan. “Musalsal merupakan hubungan ruh antara guru dan murid, antara dosen dan mahasiswa, antara Kiai dan santri. Ini sangat penting karena dengan Musalsal kita memiliki ketersambungan dengan guru kita, guru-guru mereka, hingga sampai kepada Rasulullah,” ujarnya.
    IPMAFA sebagai perguruan tinggi yang berbasis nilai-nilai pesantren memiliki karakteristik tersendiri dalam melahirkan lulusan. Oleh karena itu, tradisi Musalsal dihadirkan sebagai pembeda dengan prosesi wisuda pada perguruan tinggi lainnya. Melalui Musalsal, nilai-nilai luhur pesantren tidak hanya menjadi identitas, tetapi juga tertanam dalam diri para calon wisudawan sebagai bagian dari perjalanan keilmuan mereka. Dalam kesempatan tersebut, Luthfi menyampaikan pesan kepada para calon wisudawan agar dapat menjaga konsistensi dalam mengamalkan ilmu yang telah diterima selama menempuh pendidikan. Ia juga berharap prosesi Musalsal dapat terus berkembang dan semakin memperkaya khazanah keilmuan di lingkungan kampus. “Harapannya, pada Musalsal tahun depan kita mendapatkan tambahan ijazah lagi,” ungkapnya.
     Sementara Rektor Institut Pesantren Mathali’ul Falah, KH. Abdul Ghaffarozin, M.Ed menyampaikan tentang perilaku di media sosial, dunia hari ini membuat setiap orang seolah berada dalam akuarium, terlihat dan mudah dihakimi. “Upload-an di media sosial terkadang lebih kejam daripada catatan malaikat, apa yang kita ungkap hari ini belum tentu relevan bagi diri kita di masa mendatang, maka bijaklah dalam membagikan sesuatu,” pesannya.
        Pada kegiatan Musalsal kali ini, para mahasiswa mendapatkan beberapa ijazah amalan, diantaranya Musalsal bil Awwaliyah yang menjadi simbol perjumpaan awal dengan sanad keilmuan. Kegiatan juga diisi dengan pelantunan Qosidah Ayatul Faraj yang memiliki sanad dari Syaikh Sahal Mahfudz. “Kalau belum melantunkan ini sampai menangis, berarti belum masuk,” ujar Gus Rozin memberi penekanan makna. Selanjutnya penyampaian Musalsal bil Mahabbah yang menegaskan pentingnya menjaga doa setelah shalat. Ditutup dengan Musalsal bil Mushafahah yakni bagi peserta laki-laki berjabat tangan dengan KH. Abdul Ghaffarazin, M.Ed sedangkan peserta perempuan dengan Ibu Tutik Nurul Janah, M.H. Bagi calon wisudawan, acara ini memberikan pengalaman tersendiri. “Sangat mengesankan, sangat senang sekali,” ungkap Andini Julinda Anggraini. Ia merasa Musalsal memberi bekal ruhani, bukan hanya ijazah secara formal. “Ini yang membuat identitas kampus kita berbeda,” tambahnya.
        Sementara itu, Aniq Moh Khoirul menyebut Musalsal membantu membentuk karakter sebelum terjun ke masyarakat. “Biar ada pegangan ketika sudah lulus,” ucapnya. Musalsal diharapkan dapat terus dilaksanakan sebagai ciri khas IPMAFA dalam menghubungkan ilmu, akhlak, dan perjalanan mahasiswa menuju dunia pasca kampus.


Mahasiswa Angkat Potensi Daerah Lewat Karya Video Kreatif

 

Mahasiswa Eksplorasi Kearifan Lokal Melalui Video Potensi Daerah

 

Cerita Kuliah Kerja Komunikasi (Magang Prodi KPI IPMAFA)

 

FILM RUMONGSO - PORSENI PTKIS INTERNATIONAL VI 2024

 

Short Movie - Legowo

 

Film Pendek - Wangsulan

 

Dari Kelas ke Studio: Mahasiswa Ciptakan Program Berita untuk UAS

 

DON'T MISS

Podcast, Video, HMPS
KPI IPMAFA © all rights reserved
Designed by KPI Studio