PATI — Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) semester 5 Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) melaksanakan kegiatan praktik mata kuliah Tata Artistik pada Rabu (05/11/2025) di Sanggar Seni Mudho Laras, Jl. Ngablak-Bancak, Damaran, Ngablak, Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Kegiatan ini diikuti oleh 14 mahasiswa dan dipandu langsung oleh Fantasi Fana sari asmara, selaku dosen pengampu mata kuliah.
Pada praktik kali ini, mahasiswa menata set studio untuk program talk show bertema Inspirasi Seni dan Kreativitas Mahasiswa. Tema tersebut dipilih karena menonjolkan dekorasi dengan dominasi unsur alami seperti dedaunan hijau, bunga, dan bebatuan buatan, yang memberikan kesan segar, alami, dan hangat. Suasana tersebut dinilai sangat cocok untuk acara bincang-bincang ringan yang menghadirkan narasumber dari kalangan seniman muda, dosen seni, maupun mahasiswa kreatif yang membahas pengalaman ataupun perjalanan dalam berkarya.
Proses pembuatan set artistik diawali dengan membentuk batu-batu dari kardus bekas yang dilapisi kertas semen dan dicat hitam agar tampak alami. Mahasiswa juga mengecat triplek dekorasi berwarna putih sebagai latar utama, lalu menyatukan replika bebatuan dengan triplek untuk membentuk komposisi yang seimbang. Tahap akhir dilakukan dengan menempelkan ornamen bunga dan dedaunan, sehingga set tampak segar, alami, dan selaras dengan tema Inspirasi Seni dan Kreativitas Mahasiswa.
Tujuan utama kegiatan praktik ini adalah agar mahasiswa mampu menerapkan teori tata artistik dalam konteks produksi siaran nyata. Selain itu, mahasiswa diharapkan memahami keterkaitan antara desain visual, fungsi ruang, dan kebutuhan teknis di studio. Melalui praktik ini, mereka dilatih untuk berpikir kreatif, komunikatif, dan estetis dalam menciptakan tata ruang yang mendukung konsep acara.
Dalam keterangannya, Fana menjelaskan bahwa kegiatan praktik ini juga menjadi sarana bagi mahasiswa untuk memahami bahwa tata artistik memiliki peran penting dalam menyampaikan pesan visual. “Set artistik bukan sekadar dekorasi, tetapi bagian dari strategi komunikasi yang mendukung tema dan suasana program,” ujarnya.
Ia menambahkan, mahasiswa sering menghadapi tantangan seperti keterbatasan bahan, waktu, dan ruang, serta menjaga keseimbangan antara keindahan visual dan fungsi teknis. Namun, dari situ mahasiswa belajar beradaptasi, bekerja sama, dan menemukan solusi kreatif. “Harapan saya, setelah mengikuti praktik ini mahasiswa memiliki kepekaan artistik yang lebih baik, mampu berpikir kreatif sekaligus fungsional, dan siap menerapkan keterampilan tata artistik secara profesional di berbagai media produksi,” pungkas Fana.
Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Pesantren Mathaliul Falah Pati.
No comments
Post a Comment