Sambut Era Digital, Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Institut Pesantren Mathali’ul Falah (KPI IPMAFA) Jalin Kerjasama Dengan Sejumlah Pakar Media Program Studi Komunikasi dan Penyiaran IPMAFA menyelenggarakan forum diskusi bertema “Kompetensi Dasar Komunikasi dan Penyiaran di Masa Depan” yang merumuskan sejumlah pemikiran dan hubungan kerjasama dengan berbagai lembaga terkait. Acara yang berlangsung pada hari Jumat (25/03) ini dihadiri oleh sejumlah praktisi dan pakar media seperti Hakim Jayli (TV9), Asep Cuwantoro (KPID Jawa Tengah), Muhammad Niam (Kepala SMK Multimedia Cordova), dan Luluk (PAS FM Pati).
“Forum ini adalah pemantik
untuk membuka berbagai sumbangsih pemikiran mengenai tren era komunikasi
digital pada 10 tahun mendatang,”ungkap Rektor IPMAFA H. Abdul Ghofarrozin saat
memberikan sambutan.
Ditegaskan kembali oleh Hakim Jayli, tren komunikasi dan penyiaran
digital di era mendatang akan menawarkan banyak peluang sekaligus tantangan
yang harus dihadapi. Salah satunya adalah keberagaman konten dan teknologi
berbasis internet. Maka dibutuhkan kejelian untuk menangkap adanya peluang itu
sekaligus kemampuan mengatasi berbagai hambatan yang ada.
Pernyataan serupa juga dilontarkan oleh PAS FM Pati yang memandang,
institusi pendidikan seperti KPI IPMAFA harus memulai untuk memberikan
sumbangsih berupa karya-karya berbasis teknologi digital seperti pembuatan film
dokumenter maupun fiksi, seni fotografi, maupun reportase radio. Namun, lebih
ditekankan pada aspek local wisdom yang kini mulai terlupakan. Padahal
secara geografis tiap daerah pasti memiliki kekhasan tersendiri. Tinggal
bagaimana membuat kemasannya terasa menarik dan tepat sasaran.
Perihal konten berbasis local wisdom ini juga disoroti oleh
Asep Cuwantoro selaku KPID Jawa Tengah. Menurutnya, aspek konten inilah yang
harus diperkuat kembali. IPMAFA sebagai institusi perguruan tinggi yang
menyelenggarakan pendidikan komunikasi dan penyiaran akan memiliki keunikan
tersendiri jika mampu menghasilkan konten berkualitas yang berpatokan pada standar
regulasi penyiaran dan tentu saja nilai-nilai moral pesantren.
Pada ranah praktis, banyak sekali tantangan yang harus dihadapi
oleh perguruan tinggi maupun institusi pendidikan penyelenggara kegiatan
pembelajaran komunikasi sejenis. Misalnya dari segi pembiayaan dan pengadaan
alat-alat yang tentunya tidak murah. “Keterbatasan alat bisa disiasati dengan
menjalin kerjasama dengan berbagai institusi.”ungkap Muhammad Niam selaku
Kepala SMK Cordova.
Acara yang dimulai pukul 9:30 dan berakhir pada 15.30 WIB itu tidak
hanya merumuskan gagasan ideal dan praksis untuk menghadapi tren komunikasi
digital di masa depan, tetapi juga ditindaklanjuti dengan kesepakatan hubungan
kerjasama antara IPMAFA dengan lembaga-lembaga yang hadir.
Sumber : NU Online
No comments
Post a Comment