Yogyakarta_(Kamis,
05 Desember 2024) Mahasiswa Program
Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah Institut Pesantren
Mathali'ul Falah (IPMAFA) terus menunjukkan keseriusan dalam mendalami dunia
komunikasi melalui program Kuliah Kerja Komunikasi (KKK) salah satunya di Radar
Jogja. Program ini dirancang untuk mengasah kemampuan mahasiswa di bidang
jurnalistik dan media.
Salah satu kegiatan dalam program KKK
adalah briefing terkait penguatan ide konten artikel serta tata penulisan
konten. Kegiatan ini berlangsung di ruang rapat Radar Jogja dengan bimbingan
langsung dari Meitika Candra Lantiva, seorang editorial profesional Radar
Jogja.
Dalam
sesi briefing, mahasiswa diberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya
menemukan dan mengembangkan ide - ide kreatif yang relevan dengan pembaca.
Meitika menjelaskan bagaimana isu - isu lokal dapat dikemas menjadi artikel
menarik dan bernilai informatif. Selain itu, mahasiswa juga diajarkan teknik
pengumpulan data, cara mewawancarai narasumber, serta penggunaan gaya bahasa
jurnalistik yang sesuai.
Sebagai
salah satu editor Radar Jogja, Meitika menekankan pentingnya memahami audiens.
Ia mengatakan bahwa mendapatkan ide untuk artikel bisa didapat dari mana pun,
bisa dari postingan-postingan viral di media sosial, dari tempat sekitar, atau
bahkan dari story teman.
"Untuk
ide konten tidak usah bingung, kita bisa dapat ide dari grup facebook,
postingan viral, bisa juga dari story teman kita," katanya.
Ia
juga membeberkan bahwa selain ide, cara untuk menyampaikan pesan agar mudah
dipahami juga tidak kalah penting.
"Dalam
dunia jurnalistik, konten bukan hanya soal ide, tetapi juga soal bagaimana
menyampaikan pesan secara jelas dan mudah dipahami oleh pembaca,"
imbuhnya.
Selain
penguatan ide, mahasiswa juga dilatih tata penulisan konten yang meliputi
struktur artikel, penggunaan kalimat yang efektif, dan teknik penyuntingan.
Dalam praktiknya, setiap peserta diminta untuk membuat artikel secara mandiri,
yang kemudian dievaluasi oleh editor Radar Jogja.
"Program
ini sangat membantu kami untuk memahami proses penulisan konten yang tidak
hanya menarik, tetapi juga informatif dan berbobot. Kami belajar bagaimana ide
sederhana bisa menjadi konten berkualitas tinggi jika dikembangkan dengan
strategi yang tepat," ungkap Shofiyullah, salah satu peserta KKK dari
IPMAFA Pati. (A.R)
No comments
Post a Comment